Free Diving
A. Pengertian Free Diving
(Selam Bebas)
Olahraga selam ini berbeda dengan olahraga selam pada umumnya karena disini
para penyelam tidak menggunakan alat selam sama sekali. Jadi, penyelam hanya
mengandalkan kekuatan untuk menahan nafas ketika sedang menyelam. Jadi intinya
olahraga ini sangat mengandalkan fungsi paru-paru dan juga keahlian dalam
menahan nafas yang lama dan juga benar.
Sehingga olahraga ini termasuk olahraga yang cukup ekstrem untuk dilakukan.
Oleh karena itu, olahraga ini memang sedikit beresiko untuk dilakukan. Jadi
disarankan dalam melakukan olahraga ini harus melalui latihan khusus yang
dilakukan secara rutin.
Sumber: https://perpustakaan.id/olahraga-air/
Free Diving (Selam Bebas) adalah salah satu dari tiga olahraga air, selain
Snorkeling (selam permukaan) dan Scuba Diving (Selam skuba). Free Diving
dimasukan sebagai olahraga ekstrem, di mana penyelam mencoba mencapai kedalaman
tanpa bantuan alat pernapasan.
B. Rekor Free Diving
(Selam Bebas)
Rekor dunia untuk kategori "No Limit" dari lomba selam bebas
dipegang oleh penyelam Prancis Loic Leferme. Pada 30 Oktober 2004 dia menyelam
ke kedalaman 171 m, di Villefranche, Nice, Prancis; melewati rekor dia
sebelumnya lebih dalam 9 m. Rekor wanita sekarang dipegang oleh Tanya Streeter,
yang menyelam sampai 160m (524,8 kaki) pada 17 Agustus 2002. Rekor tak resmi
dipegang oleh Audrey Mestre (166 m) istri dari legenda Francisco
"Pipin" Ferreras; dia tenggelam saat mencoba memecahkan rekor 171m
(561 kaki).
C. Perlombaan Free Diving
(Selam Bebas)
Perlombaan selam bebas biasanya dibagi menjadi tiga kategori: statik,
dinamik dan kedalaman.
- Statik Apnea adalah menahan napas dan biasanya dilaksanakan di kolam renang.
- Dinamik Apnea adalah renang bawah air untuk kejauhan dan memiliki sub-kategori
untuk perenang dengan atau tanpa sirip. Kompetisi ini biasanya dilakukan
di kolam.
Kedalaman memiliki
empat bagian:
- Kompetisi Berat Konstan untuk renang-sendiri ke kedalaman maksimum, beban
atau garis tidak diperbolehkan. Kategori ini juga dibagi menjadi untuk
sirip dan tanpa sirip.
- Kompetisi Free Immersion untuk
renang-sendiri ke bawah dan ke atas sesuai garis dan untuk mencapai
kedalaman maksimum
- Kompetisi Variable Weight menggunakan "sled" pemberat untuk
turun dan naik dengan menggunakan tali.
- Kompetisi No Limits mengizinkan penyelam untuk turun dengan "sled" pemberat dan naik dengan alat pengontrol pengambangan, biasanya kantung berisi udara dengan sebuah "tether".
D.
Manfaat Free Diving (Selam Bebas)
Free diving merupakan olahraga aerobik yang melibatkan pergerakan berbagai bagian tubuh.
Tak heran jika olahraga air yang satu ini dapat membawa berbagai manfaat untuk
kesehatan fisik dan mental, bila dilakukan dengan benar.
Manfaat free diving telah dibuktikan
melalui penelitian, seperti meredakan gejala penyakit paru-paru kronis. Selain
itu, olahraga air ini juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan
mental.
Berikut ini adalah beberapa manfaat free diving untuk
kesehatan yang bisa diperoleh:
1. Membuat napas lebih panjang dan lega
Salah satu teknik yang dipelajari dalam free
diving adalah menahan napas di bawah air. Saat menahan napas, kadar
karbon dioksida (CO2) dalam tubuh meningkat.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa latihan menahan napas
dapat meningkatkan kapasitas paru-paru dan membuat tubuh terbiasa dengan kadar
CO2 yang tinggi. Dengan demikian, kapasitas paru akan meningkat
dan Anda pun akan bernapas dengan lebih lega.
2. Meringankan nyeri sendi
Latihan free diving yang baik dan benar
dapat meningkatkan fungsi persendian tubuh. Saat melakukan free diving,
beban tubuh akan diringankan oleh air, sehingga pergerakan menjadi lebih
leluasa dan tanpa beban. Free diving juga dapat meredakan
nyeri sendi, seperti yang dialami oleh penderita rematik dan osteoarthritis.
3. Memperbaiki mood
Anda dapat melakukan free diving di
kolam renang untuk mengendalikan mood (suasana hati). Ketika
melakukan free diving, hormon dopamin dalam tubuh akan meningkat dan membuat suasana hati
menjadi lebih baik.
Selain itu, melakukan free diving juga
membuat Anda menjauh dari kebisingan. Ketenangan saat berada dalam air dapat
membuat Anda menjadi lebih fokus terhadap momen yang sedang berlangsung.
4. Meminimalkan serangan panik
Free diving juga dapat mengurangi kekambuhan serangan panik. Kondisi ini dapat
dipicu oleh kadar CO2 dalam tubuh yang tinggi. Latihan
pernapasan yang dilakukan saat free diving membuat tubuh mampu
beradaptasi terhadap kadar CO2 yang tinggi.
Dengan rutin melakukan olahraga air ini, tubuh akan
terbiasa dengan kadar CO2 yang tinggi, sehingga serangan panik
pun bisa diminimalkan.
E. Langkah-Langkah Melakukan Free Diving
Berbeda dengan scuba diving yang
memerlukan banyak peralatan, free diving hanya memerlukan
masker dan fins (sirip kaki). Minimnya alat yang digunakan
untuk melakukan free diving membuat olahraga ini lebih mudah
diakses dan dilakukan oleh banyak orang.
Meskipun menggunakan minim alat, terdapat beberapa
langkah-langkah yang perlu dipelajari agar free diving bisa
dilakukan dengan tepat. Beberapa langkah-langkah tersebut antara lain adalah:
Sebelum masuk ke air
Sebelum melakukan langkah-langkah free diving,
Anda wajib melakukan pemanasan ringan, seperti berlari kecil mengelilingi kolam
sebanyak 3 putaran. Selain bertujuan untuk menghindari cedera, pemanasan
dilakukan untuk mempersiapkan kerja jantung sebelum masuk ke dalam air.
Setelah melakukan pemanasan, Anda dapat melakukan
beberapa langkah berikut ini:
- Menyiapkan
peralatan free diving, seperti masker dan fins
- Memerhatikan arus, gelombang, dan
kondisi cuaca, jika free diving dilakukan di laut
- Mengikuti
arahan instruktur atau ahli jika latihan di kolam
Ketika berada di dalam air
Selain menahan napas, Anda harus bisa menyesuaikan diri
dengan tekanan di dalam air. Berikut ini adalah beberapa langkah-langkah dalam
melakukan free diving ketika berada di dalam air:
F. Teknik Melakukan Free Diving
Latihan pernapasan
Latihan pernapasan dilakukan untuk membiasakan tubuh
dengan kadar CO2 yang meningkat. Selain itu, latihan pernapasan
juga bertujuan untuk memperpanjang durasi penyelaman. Berikut
ini adalah beberapa tips dalam melakukan latihan pernapasan:
- Pastikan
tubuh dalam keadaan santai di permukaan air dengan memusatkan perhatian
pada pernapasan.
- Tarik napas
dalam-dalam dan menyelamlah secara perlahan.
- Tahan napas
sampai batas kemampuan Anda.
- Embuskan
napas melalui mulut ketika menuju permukaan air secara perlahan.
Duck dive
Duck dive adalah
metode untuk masuk ke perairan yang lebih dalam. Ketika tubuh Anda berada di
permukaan air, Anda dapat melakukan duck dive dengan cara
sebagai berikut:
- Bungkukkan
tubuh dan masukkan kepala ke dalam air.
- Posisikan
tangan ke dasar kolam.
- Hentakkan
pinggang agar tubuh Anda tenggelam sepenuhnya.
- Kayuh kaki
Anda untuk memberikan dorongan menuju perairan yang lebih dalam.
Equalizing
Tekanan di dalam air pada kedalaman lebih dari 10 meter
dapat membuat telinga Anda berdenging. Oleh karena itu, Anda perlu
menyeimbangkan tekanan tubuh dengan tekanan di dalam air menggunakan
teknik equalizing.
Berikut
ini adalah cara melakukan equalizing dalam free diving:
- Tutup
lubang hidung menggunakan 2 jari Anda.
- Embuskan
napas melalui lubang hidung yang tertutup.
- Lakukan hal
tersebut secara berkala, sebelum kuping berdenging.
Selain membuat Anda bisa menyelam lebih dalam dengan nyaman, equalizing juga bermanfaat untuk meminimalkan risiko terjadinya barotrauma
G. Risiko Melakukan Free Diving
Meskipun memiliki beragam manfaat, free diving juga
memiliki risiko yang makin besar ketika dilakukan di laut. Hal ini karena arus,
gelombang, dan kondisi cuaca di laut bisa berubah sewaktu-waktu dan dapat
mengganggu rencana penyelaman. Beberapa risiko yang dapat terjadi saat
melakukan free diving adalah:
Gangguan pendengaran
Salah satu penyakit yang sering dialami oleh penyelam
adalah gangguan pendengaran, seperti berdenging. Kondisi ini juga bisa dialami
oleh free divers maupun scuba divers akibat
perbedaan tekanan udara.
Pada beberapa kasus, penyelam yang gagal melakukan equalizing bahkan
dapat mengalami gendang telinga pecah. Hal ini disebabkan oleh tekanan berlebih ketika
penyelam memaksakan diri untuk menyelam lebih dalam tanpa melakukan equalizing.
Dekompresi
Ketika menahan napas sebelum melakukan penyelaman, tubuh
tidak hanya menghirup oksigen, tetapi juga nitrogen. Penyelaman yang dilakukan
berulang dalam waktu singkat dapat membuat nitrogen mengendap di tubuh dalam
bentuk gelembung. Pada kasus yang parah, gelembung nitrogen ini dapat menyumbat
aliran darah (emboli) serta mengganggu kerja persendian.
Penumpukan gelembung nitrogen di dalam tubuh ini dikenal
dengan istilah dekompresi. Meskipun jarang, penumpukan gelembung ini juga dapat
menyebabkan free divers mengalami sakit kepala, hilang
kesadaran, sampai stroke.
Pingsan
Pingsan dapat terjadi ketika kadar oksigen dalam tubuh
terlalu rendah. Hal ini dapat terjadi ketika penyelam menuju permukaan air
setelah menyelam pada kedalaman lebih dari 10 meter.
Ketika penyelam menuju permukaan terlalu cepat, tekanan
di dalam air berkurang lebih cepat daripada tekanan di dalam tubuh. Hal ini
membuat paru-paru terkejut dan menyebabkan penyelam pingsan.
Meskipun menawarkan banyak manfaat, free
diving tetap perlu dilakukan dengan tepat dan dibawah pengawasan ahli,
terutama pada pemula. Semua upaya tersebut dilakukan untuk memaksimalkan
manfaat dan menghindari risiko akibat teknik free diving yang
dilakukan dengan kurang tepat.
Free diving bisa dilakukan oleh semua orang. Namun, jika Anda memiliki
riwayat sinusitis , masalah pada gendang telinga, atau berusia lebih dari
40 tahun, sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu sebelum melakukan free diving. Konsultasi
dapat memastikan apakah free diving merupakan pilihan olahraga
air yang tepat untuk Anda, sekaligus menghindari risiko yang mungkin terjadi.
woww
BalasHapusuwihhh
BalasHapustullll
BalasHapusbagus
BalasHapusmantap
BalasHapusmenyelammmm
BalasHapusKERENNN
BalasHapusWOWW
BalasHapuswowwwww
BalasHapusselam bebas sebebas apa
BalasHapusSeruu bangeett
BalasHapus