Optimisme Atlet Polo Air di Tengah Ketidakpopulerannya
Atlet polo air yang berlaga di PON Aceh-Sumut 2024 ingin tampil maksimal demi bisa masuk timnas dan lebih berprestasi
Pemain tim polo air Jambi, Ahmad Sri Kaspun Najar, melempar bola ke arah gawang tim Sumatera Selatan yang dijaga Istar Syada saat bertanding dalam nomor polo air putra PON Aceh-Sumut 2024 di Kolam Renang Selayang Dispora, Medan, Sumatera Utara, Sabtu (7/9/2024). Jambi menang meyakinkan dengan skor 28-2
Pemain tim polo air
Jambi, Ahmad Sri Kaspun Najar, melempar bola ke arah gawang tim Sumatera
Selatan yang dijaga Istar Syada saat bertanding dalam nomor polo air putra PON
Aceh-Sumut 2024 di Kolam Renang Selayang Dispora, Medan, Sumatera Utara, Sabtu
(7/9/2024). Jambi menang
meyakinkan dengan skor 28-2.
Secercah harapan muncul di wajah para atlet polo air yang berlaga pada ajang PON Aceh-Sumut 2024 di kolam renang Selayang, Medan, Sumatera Utara,
Sabtu (7/9/2024). Ada optimisme tersirat di mata mereka bahwa suatu hari nanti,
polo air Indonesia bisa ikut berpartisipasi di ajang Olimpiade.
Optimisme itu diungkapkan oleh kapten tim polo air putra Jambi, Ariyansyah, sambil mengatur napasnya setelah timnya membungkam Sumatera
Selatan dengan skor telak 28-2. Dalam pertandingan ini, Ariyansyah mencetak dua
gol. Ia optimistis timnya bisa mengatasi Yogyakarta dalam perebutan medali
perunggu yang akan diselenggarakan pada Minggu (8/9/2024).
Adapun cabang olahraga polo air putra pada PON Aceh-Sumut hanya diikuti oleh lima tim, yakni Jakarta, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jambi, dan Sumsel.
Sementara itu, polo air putri hanya diikuti tiga tim, yakni Jabar, Jakarta, dan
DIY.
Polo air putri hanya menyediakan medali emas yang sudah disabet oleh tim
Jabar setelah menumbangkan Jakarta pada Minggu (1/9/2024). Tim polo air putri
Jakarta merupakan peraih medali emas pada tiga kali PON sebelumnya.
Pemain tim polo air Jambi berebut bola dengan pemain Sumatera Selatan saat bertanding pada PON Aceh-Sumut 2024 di Kolam Renang Selayang Dispora, Medan, Sumatera Utara, Sabtu (7/9/2024)
Bagi Ariyansyah, PON kali ini sangat berarti karena usianya sudah menginjak
28 tahun sehingga tidak bisa lagi berpartisipasi pada ajang PON berikutnya.
Menurut atlet yang pernah tergabung dalam pemusatan latihan nasional pada 2014
tersebut, PON menjadi pengalaman berharga bagi atlet muda untuk bisa bisa masuk
ke tim nasional.
”Apalagi sekarang, kan, sudah regenerasi di timnas. Karena banyak yang
senior. Jadi, mau mencari bibit-bibit baru di timnas di ajang PON,” tutur
Ariyansyah. Ia melihat ada sekitar lima rekannya di tim polo air putra Jambi
yang berusia 18-19 tahun berpotensi masuk timnas.
Pada SEA Games Kamboja 2023, ada dua atlet polo air asal Jambi, yakni Yusuf
Budiman dan Rian Rinaldo. Mereka berhasil menyabet medali perak.
Meskipun polo air bukan olahraga yang populer di Indonesia, Ariyansyah
yakin bahwa suatu saat Indonesia bisa bersaing di tingkat internasional. Polo
air Indonesia saat ini cukup disegani di tingkat Asia Tenggara. Dengan atlet polo air Indonesia yang terus berkembang,
Ariyansyah optimistis ke depannya timnas Indonesia bisa bertarung di Olimpiade.
Pemain polo air Indonesia, Ridjkie Mulia, berusaha melempar bola dalam pertandingan polo air Indonesia lawan Thailand di SEA Games 2019. Pertandingan berlangsung di New Clark City, Filipina, 27 November 2019.
Pemain polo air
Indonesia, Ridjkie Mulia, berusaha melempar bola dalam pertandingan polo air
Indonesia lawan Thailand di SEA Games 2019. Pertandingan berlangsung di New
Clark City, Filipina, 27 November 2019.
Rasa optimistis juga
dirasakan oleh kapten polo air putra Jabar, Made Agung Dwicahya Arsana Putra.
Atlet yang ikut membawa timnas Indonesia meraih medali emas pada SEA Games
Filipina 2019 tersebut akan terus memotivasi rekan-rekan setimnya agar bisa
berprestasi di PON demi bisa masuk timnas.
Made menegaskan, ketika atlet bermain bagus di PON, maka otomatis dipandang
oleh timnas. Sebab, PON menjadi ajang penjaringan atlet yang akan berjuang di
SEA Games. Meskipun sudah berusia 26 tahun, Made masih berharap bisa kembali
masuk timnas.
Sama seperti Ariyansyah, PON kali ini menjadi kesempatan terakhir bagi Made
untuk berlaga di ajang yang sama. Karena itu, ia bertekad untuk bisa meraih
medali emas ketika bertarung melawan Jakarta pada Minggu (8/9/2024). Pada
Sabtu, Jabar menghancurkan DIY dengan skor 22-4.
Made ingin mempertahankan medali emas yang sudah diraihnya pada PON Papua
2021. Saat itu, Jabar menumbangkan Jakarta. Apalagi, menurut dia, Jakarta lebih
kuat ketika berlaga di Papua. Kala itu, atlet timnas yang dimiliki Jakarta
lebih banyak dibandingkan Jabar. Meskipun demikian, ia tidak ingin meremehkan
kekuatan lawannya.
”Yang pasti kami akan saling mendukung dan memotivasi diri. Saling
memotivasi teman-teman kami sendiri. Yang terpenting taktik-taktik kami akan
dikeluarkan di final,” kata atlet yang sudah sejak kecil tinggal di Bandung,
Jabar, meskipun keluarganya berasal dari Bali tersebut.
Para pemain DKI Jakarta (merah) dan Jawa Barat (biru) bersalaman sebelum memulai laga perebutan emas polo air Festival Akuatik Indonesia 2023 di Stadion Akuatik Senayan, Jakarta, 18 Juni 2023
Para pemain DKI Jakarta (merah) dan Jawa Barat (biru) bersalaman sebelum
memulai laga perebutan emas polo air Festival Akuatik Indonesia 2023 di Stadion
Akuatik Senayan, Jakarta, 18 Juni 2023.
Harapan besar terhadap kemajuan olahraga PON juga diungkapkan dari keluarga
atlet, salah satunya Iis Nurhayati. Ia mendukung langsung putranya, Regi Mulya
Ramdhani, yang merupakan atlet polo air Jabar. Iis yang berasal dari
Pangandaran, Jabar, rela membeli tiket penerbangan ke Medan sejak dua minggu
sebelum PON berlangsung.
Iis terus memotivasi dan mendoakan putranya berprestasi, termasuk suatu
saat bisa mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional. Ia melihat
potensi besar dimiliki putra bungsunya tersebut karena sudah menekuni olahraga
renang sejak masih duduk di bangku sekolah dasar sebelum beralih ke polo air
karena kesibukan kuliahnya.
Ia bangga putranya bisa meraih medali emas pada ajang PON sebelumnya walaupun tidak bisa mendukung langsung karena di tengah situasi pandemi Covid-19. Meskipun berprestasi di olahraga, Iis tetap mendukung pendidikan formal Regi. Saat ini, atlet berusia 27 tahun tersebut masih melanjutkan pendidikan strata dua di tengah rutinitas latihannya sebagai atlet profesional.
wowww
BalasHapus